Fenomena Lesbi pada Kalangan TKW Indonesia di Hongkong.
Masalah
orientasi seksual yang terjadi pada kalangan perempuan yang menjadi TKW
sebenarnya sudah banyak yang dimulai sejak di penampungan sebelum mereka
diberangkatkan untuk bekerja ke luar negeri.
Waktu
yang mereka habiskan di penampungan biasanya sangat lama bergantung dari
kemampuan dan kualifikasi mereka untuk bekerja di negara orang. Ada yang bisa
berada di penampungan sampai 6 bulan bahkan satu tahun, meskipun juga ada yang
hanya 3 bulan.
Saat di
penampungan para calon TKW tidak diperkenankan meninggalkan tempat atau
asramanya. Komunikasi melalui telepon pun sulit dilakukan. Selama waktu itu
mereka terkurung dalam tempat yang sama dengan hanya sesama jenis mereka yakni
para perempuan. Karena hal-hal itulah yang menjadi penyebab timbulnya
disorientasi seksual pada mereka.
Masalah
ini berlanjut ketika mereka sudah diberangkatkan ke luar negeri, khususnya
untuk para TKW di Hongkong. Di Hongkong pekerjaan untuk TKW hanya sebagai
pembantu rumah tangga.
Fenomena
disorientasi seksual ini semakin menjangkit para TKW di sana setelah merasakan
beban dan masalah hidup yang semakin berat. Masalah dengan keluarga khususnya
suami di tanah air atau dicampakan oleh laki-laki asing sesama tenaga kerja,
membuat para TKW memilih jalan lain untuk menghadapi masalah mereka melalui
hubungan sesama jenis dengan TKW lain yang bernasib sama.
Mereka
berani mendeklarasikan diri secara terang-terangan di depan umum. Bahkan ada
yang berani mengundang orang lain untuk merayakan pernikahaan sesama jenis.
Setelah
setahun bersama, pasangan itu akan membeli boneka yang dianggap sebagai anak. Ada
yang mempunyai satu, dua, tiga bahkan lebih banyak boneka. Mereka bahkan
mengeluarkan zakat fitrah ke KBRI setiap tahunnya untuk boneka-boneka itu. Sampai
saat mereka membawanya dan ada yang menyenggol boneka itu hingga terjatuh,
pasangan lesbi ini akan melaporkannya ke polisi karena telah menjatuhkan
anaknya.
(Sumber cerita berasal dari sebuah buku yang
pernah saya baca, ditulis oleh TKW yang bekerja di Hongkong asal Tulungagung,
Jawa Timur)
Unik juga ya
BalasHapusTerutama terkait boneka nya tadi