Hello Long Time No See, I’m Chubby Now

I’m not fat. Hanya sedikit lebih berisi dan chubby. It’s been a long time, until I got this BB. Berat 55 dengan tinggi 156 bagi saya terasa masih ideal. Saya tidak terlalu yakin kapan terakhir berbobot 45 kg dan memohon, berdoa kepada Allah SWT ingin memiliki berat badan yang lebih dari 50 kg. And I’ve done. Tidak terasa, bimsalabim, bagaimana saya bisa menaikkan BB 10kg dalam waktu mungkin 1 tahun (terhitung sejak lulus kuliah).

Dulu susah sekali rasanya menaikkan berat badan. Saya rasa faktor utamanya adalah pola makan dan pikiran. Makan seadanya, kurang sayur, kurang buah, begadang, memikirkan teori-teori, saya rasa itu semua yang membuat “kècèng” ketika masa kuliah.

Now, I’m bigger than before. Hohohoo. And people ask, how can? Banyak teman-teman yang mengatakan sudah banyak makan tetapi tidak gendut-gendut juga. That was me. Dulu saya juga begitu. Tapi coba diingat kembali, kapan ketika kamu mulai banyak makan? Apakah setiap hari? Atau saat-saat tertentu? Misal ketika PMS? Kalau saya dulu banyak makan ketika banyak pikiran, stress, di luar menjelang PMS (kalau ini selalu). Yap, stress, to much thinking, overmind.
Jika boleh mengatakan, mungkin kamu belum bisa gendut karena belum bahagia. Jadi, apakah BB saya naik karena saya bahagia? Yup, saya yakin 98% begitu. The next question is, what make you happy? Banyak orang mencari kebahagiaan, dan indikator kebahagiaan orang berbeda-beda. And I’ve found one thing. Bersyukur, be grateful. That’s my key.

Bersyukur bukan hanya berucap “Alhamdulillah”. Jauh lebih dari itu. Bersyukur itu ketika kamu memiliki penghasilan yang pas-pasan, namun yakin tetap bisa makan sehat sampai akhir bulan. Bersyukur itu ketika kamu diberikan nikmat sehat, tapi masih rajin berolahraga, misal jalan kaki 30 menit per hari (bagi saya ini olahraga, dan sudah saya lakukan setahun terakhir, setiap pulang kerja). Bersyukur itu berpikiran positif. Tidak terlalu memikirkan hal-hal yang belum/tidak terjadi. Menghadapi apa yang terjadi hari ini dengan senyuman. Tidak mudah “ngresulo”. Karena hati dan pikiran yang “kemrungsung” itulah akar dari segala penyakit. Termasuk berat badan yang tidak naik-naik.

(indriajengs)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Anak Kesulitan Belajar (Learning Disabilities)

Naskah Teater ''Asal Mula Kalangbret"

Parenting “Ketika Anakku Lelah” oleh Bunda Yirawati Sumedi, S.Psi (Tips Menjadi Orangtua Milenial)