Ki Hajar Dewantara Kini Sendiri (Lagi)

Brandon kami telah pergi hari ini. Sepertinya dia sudah bosan digoda para mahasiswa. Penghuni setia kampus FIP kami itu meninggalkan tuannya. Kiranya dia hidup sudah sangat lama. Mungkin. Sebelum dia ditemukan dan dibawa ke kolam mungil itu, kemungkinan sudah banyak waktu yang dilaluinya di Ranunesa.

Dia memiliki sejuta nama. Setiap orang terasa berhak memberi masing-masing panggilan yang mereka suka. Karena dia selalu diam saja. Seringnya berdiam diri di satu titik. Tanpa sedikitpun melirik. Dulu saya sering menggodanya. Sebelum dia menggoda balik saya. Namanya juga aligator. Begitu bodohnya kalau saya anggap dia tidak berbahaya. Jari tangan saya pernah hampir dirampasnya. Untung reflek saya cepat sehingga hanya tersentuh ujung moncongnya yang panjang itu. Membuat saya trauma. Setiap melewati kolam itu saya hanya menyapa tuannya, dan cukup melirik kepadanya. Kalau terlihat dia di permukaan, buru-buru deh jalan menjauh. Kalau pas lagi pengen tau kabarnya cukup saya pantau dari jauh. Sedikit melongokan kepala sambil menyembunyikan tangan saya.

Entah sudah berapa lama dia disana. Sepertinya saat saya awal maba dia belum ada. Sebelumnya ada dua. Teman Brandon itu lebih kecil. Mungkin adeknya. Tapi tidak bertahan lebih lama. Entah kemana tiba-tiba yang kecil itu sudah tidak ada. Kabarnya sudah mati. Kurang tau apa penyebabnya. Seperti Brandon hari ini. Tiba tiba saja sosial mediaku penuh berita duka. #FIPBerduka #RIPBrandon, ada yang menuliskan #RIPIkhsan, banyak lagi nama yang lain. Tapi yang dimaksud sama. Ikan aligator itu. Peliharaannya Ki Hajar Dewantara itu. Yang tinggal di kolam kecil dan sering keruh itu.

Bagi yang belum tau. Jadi di FIP Unesa ada patung KH Dewantara yang sudah jadi bebuyutan disitu. Dibangun di atas kolam kecil. Nah kolamnya dihuni oleh si Brandon. Ikan aligator yang jinak jinak aligator itu. Kadang malu tapi mau pas dikasih sosis. Kadang kalau lagi badmood suka gigit jari orang. Begitulah. Mungkin dia perempuan.

Hari ini dia mati. Dikubur di halaman belakang jurusan TP. Semoga ada Brandon Brandon atau sebangsa Brandon lain yang jadi pengganti. Supaya kampus kami tidak sepi. Supaya KH Dewantara tidak seperti Sally. Yang selalu sendiri.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Anak Kesulitan Belajar (Learning Disabilities)

Naskah Teater ''Asal Mula Kalangbret"

Parenting “Ketika Anakku Lelah” oleh Bunda Yirawati Sumedi, S.Psi (Tips Menjadi Orangtua Milenial)